Orchidee Ultime 2016 – Press Release

Jakarta, 12 Oktober 2016 – PT. Ekakarya Graha Flora (Ekakarya) adalah perusahaan perkebunan anggrek yang sudah 20 tahun menjalani usaha di bidang florikultura. Perusahaan perkebunan Ekakarya telah medapatkan sertifikasi ISO dalam Quality Management System (QMS) dari badan sertifikasi SGS pada tahun 2006.

Ekakarya bekerja sama dengan Ikatan Perangkai Bunga Indonesai (IPBI) dengan bangga mempersembahkan “Orchidée Ultime 2016“ yang akan diadakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 yang bertempat di Function Hall, Mall Plaza Indonesia. IPBI sebagai partner yang berkomitmen secara total dalam pelaksanaan Orchidée Ultime 2016, adalah sebuah organisasi yang menjadi wadah para perangkai bunga Indonesia dan beranggotakan para perangkai bunga, florist, dan para pecinta bunga berkomitmen tinggi dan profesional di bidangnya.

Orchidée Ultime 2016 adalah kompetisi nasional merangkai anggrek paling prestisius di Indonesia. Kompetisi ini terbuka bagi para perangkai bunga, florist, serta pecinta bunga. Pemenang pertama dalam kompetisi ini berhak atas gelar Créateur d’orchidées 2016 yang merupakan penghargaan tertinggi bagi perangkai anggrek di Indonesia. Pemenang pertama juga berhak atas piala Orchidée Reconnaissance Trophée, hadiah uang tunai, dan mendapatkan kontrak eksklusif dari Ekakarya selama 1 tahun.

“Indonesia dikenal sebagai the home of orchid megadiversity. Ada berpuluh varietas untuk satu jenis Phalaenopsis atau Anggrek Bulan saja di Indonesia. Kompetisi ini diadakan selain untuk mengapresiasi para perangkai bunga Indonesia juga untuk mengingatkan dan mengukuhkan kembali Anggrek Bulan sebagai Bunga Nasional Indonesia.” ujar Marcella Yuni, Wakil Dirut Eka Karya Graha Flora, ketika ditemui di acara tersebut.

Hal itu yang menjadi gagasan utama diadakannya perhelatan ini. Orchidée Ultime adalah sebuah ajang untuk menjadikan bunga anggrek khususnya Anggrek Bulan (Phalaenopsis) menjadi identitas rangkaian bunga dari Indonesia. Selain itu juga memberikan inspirasi beragam design rangkaian menggunakan anggrek berkualitas terbaik dari Ekakarya yang akan memberikan sentuhan kesempuraan khas Indonesia.

Dewan juri Orchidée Ultime 2016 menghadirkan perangkai bunga Top Indonesia, yakni
Andy Djati Utomo S.Sn AIFD, CFD, Lily H. Sutanto BSc (hons) dan Yunita Ayukemala AIFD, CFD.
Dan menghadirkan Natasha Roesli sebagai Host.

Dari seluruh pendaftar, terjaring 15 perangkai bunga anggrek terbaik untuk mengadu kemahiran di ajang kompetisi nasional ini. Antusiasme terlihat dari para peserta untuk memperebutkan gelar Créateur d’Orchidées yang ditentukan dalam 3 babak dimana masing-masing babak menghasilkan sebuah rangkaian dalam batasan waktu tertentu. Adapun kriteria penilaian adalah tema dan kreatifitas, rangkaian, estetika warna an keterampilan profesional.

Acara ini dibuka oleh ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Ibu Rita Subowo, yang kemudian dilanjutkan dengan kompetisi awal dan diselingi dengan makan siang bersama. Rangkaian acara ini juga memberi nilai tambah kepada para penonton yang telah memberikan support dalam bentuk demo merangkai dari para Juri dan Host.

Perhelatan ini juga didukung oleh para sponsor tanah air antara lain: Garuda Indonesia, Galuh Mas, Culture Royal, Metro TV, dan Kiehl’s.

Orchidée Ultime ini merupakan persembahan dari Ekakarya yang nantinya akan kami laksanakan secara berkala untuk mendukung, menginspirasi dan memunculkan bakat‐bakat perangkai bunga muda khususnya perangkai anggrek di Indonesia. Komitmen ini adalah salah satu upaya untuk terus melestarikan Bunga Anggrek Phalaenopsis sebagai Bunga Nasional Bangsa kita ’ tutup Marcella Yuni.

Terpilih sebagai Créateure d’Orchidées 2016 adalah Grace Yanuar yang berhasil mengalahkan 13 finalis lainnya. Di posisi kedua ada Sahrul Anwar, posisi ketiga ada Sindhunata Setiadharma. Pemenang Harapan 1 adalah Yohanes Wempy dan pemenang harapan 2 adalah Narsih.

 

Tentang Eka Karya

Eka Karya Graha Flora adalah produsen tanaman hias yang khusus mengembangkan budi daya bunga Phalaenopsis (anggrek bulan), Dendrobium, dan Anthurium. Memliki perkebunan di Cikampek dan Cipamingkis. Merupakan pemimpin pasar dalam menghasilkan bunga berkualitas. Produknya di ekspor ke mancanegara, dan juga dijual retail di Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai produk Eka Karya, kunjungi www.ekakaryagrahaflora.com

 

Untuk informasi lebih lanjut, permintaan foto dan wawancara, hubungi:

Howerd

Sales Manager – PT. Ekakarya Graha Flora

Mobile. 0821 1033 8183

Email. h.howerd@yahoo.co.id


Ide Rangkaian Anggrek Untuk Natal Dari Andy Djati

Perangkai bunga nomor satu Indonesia Andy Djati Utomo kembali berkolaborasi dengan produsen anggrek bulan terbesar di Indonesia, Eka Karya, mengadakan Orchid Flower Arangement Class edisi natal bertempat di De’Panna Jl. H. Agus Salim 74, Menteng, Jakarta.

Seperti biasa Andy berbagi teknik merangkai bunga hidup (live plant) anggrek bulan lengkap dengan akarnya. Tentu saja hasilnya bunga hidup akan dapat bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan bunga potong yang mungkin bisa layu dalam hitungan hari.

Andy tampil tanpa mikrofon dengan penuh semangat

Kelas dibuka trik kecil untuk menyusun mawar putih di posisi tengah depan hanya dengan 5 tangkai, kemudian menyusunnya dalam vas rotan phalaenopsis putih.

Kelas kecil yang terdiri dari 15 orang terpilih

Dalam waktu kurang dari 2 jam, Andy berbagi tiga ide rangkaian untuk natal. Para peserta dapat langsung mempraktekannya dengan bunga phalaenopsis yang telah disediakan.

Peserta yang antusias langsung praktek

Bunga yang digunakan adalah produk Eka Karya yang telah menggeluti budi daya bunga Phalaenopsis (anggrek bulan), Dendrobium, dan Anthurium sejak tahun 1997.

Dengan phalaenopsis putih
Rangkaian Andy menggunakan phalenopsis mini
Ide menggunakan ranting

Selesai merangkai bunga dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama Marcella Yuni selaku Wakil Direktur dari PT. Eka Karya Graha Flora. Menu sehat nan lezat dari Michelle Organic Corner menjadi santapan siang itu. “Phalaenopsis adalah jenis bunga anggrek yang (nenek moyangnya) berasal dari Indonesia. Dan kami bangga menjadi bagian dari pelestarian anggrek bulan Indonesia” ujar Yuni.

Juga elegan dalam ruangan redup

Tampak diantara tamu undangan Duenno Ludissa, Managing Director Mint Leaf “Acara yang menyenangkan”, ujarnya. “kelas merangkai bunga, makanan organik, peserta yang cantik, pagi ini hari saya sungguh menyenangkan”.


Cantiknya Anggrek Bulan Indonesia

Jakarta, 1 Oktober 2015Phalaenopsis atau biasa dikenal dengan nama Anggrek Bulan bagaikan hidden treasure yang dimiliki Indonesia. Betapa tidak? Bunga nasional Indonesia ini memiliki puluhan jenis varietas yang masing-masing memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Tak heran apabila Indonesia dikenal dengan the home of orchid megadiversity karena sekitar seperenam jenis anggrek yang tumbuh di dunia dapat ditemui di Indonesia. Keindahan anggrek bulan telah menempati tempat khusus di hati para penggemarnya. Seiring dengan berkembangnya industri tanaman ini, penggunaannya pun semakin meluas.

Perangkai bunga nomor satu Indonesia Andy Djati Utomo kali ini berkolaborasi dengan produsen anggrek bulan terbesar di Indonesia, Eka Karya, mengadakan Orchid Flower Arangement Class bertempat di Galeri Eka Karya Jl. Kemang Raya No.58.

Andy mendemonstrasikan teknik merangkai simetris

Uniknya acara ini adalah karena Andy akan berbagi teknik merangkai bunga hidup (live plant) anggrek bulan lengkap dengan akarnya. Berbeda dengan tehnik merangkai bunga potong (cut plant), dalam merangkai bunga hidup diperlukan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni. Tentu saja hasilnya bunga hidup akan dapat bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan bunga potong yang mungkin bisa layu dalam hitungan hari.

Eka Karya telah menggeluti budi daya bunga Phalaenopsis (anggrek bulan), Dendrobium, dan Anthurium sejak tahun 1997. Memliki perkebunan total seluas 20 hektar yang beroperasi di 3 lokasi utama yaitu Cikamplek, Cianjur, dan Sukabumi. Pada tahun 2000 medirikan laboratorium yang pada awalnya bertujuan agar Eka Karya dapat memenuhi kebutuhan bibitnya secara mandiri. Seiring berjalannya waktu, dari laboratorium inilah dihasilkan banyak varietas dengan bentuk dan warna yang kini banyak digemari para pecinta anggrek bulan tanah air.

Antusiasme para peserta langsung praktek

Pada 2001 Eka Karya membangun 2 greenhouse di Cikampek yang sampai dengan saat ini masih merupakan greenhouse terbesar di Indonesia dan se-Asia Tenggara. Didukung oleh teknologi terkini, setiap tangkai produk Eka Karya telah melewati proses pengawasan kualitas dengan standar yang tinggi di setiap tahapan pertumbuhan anggrek bulan yang bisa mencapai 18 bulan.

Rangkaian kerja keras tersebut membuahkan hasil sebuah tanaman bunga yang memiliki regrowth capabilities diatas rata-rata. Bunganya akan kembali mekar dan mekar kembali karena ditunjang oleh akar yang sehat memastikan asupan makanan yang lancar pada tanaman. Daun yang lebih tebal memastikan makanan diproses dengan maksimal dan memberi gizi yang dibutuhkan agar bunga dapat tumbuh sebaik-baiknya, sehat, kuat, dan indah.

Andy dan Yuni berdialog dengan peserta

Hasil yang prima membawa Eka Karya ke ajang bergengsi kompetisi nasional dan internasional. Beberapa gelar berhasil diraih seperti juara anggrek dendrobium dan phalaenopsis (2003), juara hibrida dendrobium dan phalaenopsis terbaik (2004) di tingkat nasional, dan juga turut berpartisipasi pada Hortifair Amsterdam (2005), Flora Carapruek Thailand (2007), dan Gardex Jepang (2009).

Eka Karya secara terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan guna menghasilkan bunga dengan jumlah stem yang lebih banyak, lebih tahan hama, memiliki warna yang lebih baik, dan akar yang lebih sehat. Tak heran bila saat ini Eka Karya menjadi pemimpin pasar yang disegani. Produknya dipasarkan secara retail dan dapat dijumpai di seluruh outlet Sogo Foodhall, Ranch Market, dan Kem Chicks. Untuk ekspor, Eka Karya berhasil menembus negara-negara yang terkenal memiliki standar kualitas yang tinggi dan memiliki regulasi yang ketat berkaitan dengan tanaman hidup seperti Eropa, Amerika, Jepang, Australia, Asia, dan Timur Tengah.

Hasil rangkaian menggunakan teknik framing

Selesai merangkai bunga dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama Marcella Yuni selaku Wakil Direktur dari PT. Eka Karya Graha Flora di restoran Mamma Rosy yang terletak bersebelahan dengan lokasi acara. “Phalaenopsis adalah jenis bunga anggrek yang memiliki banyak kegunaan dikarenakan jumlah bunganya yang banyak dan besar. Sangat cocok sebagai pemberian, memiliki fungsi dekorasi, dan tentunya merupakan hobi yang menyenangkan” jelas Yuni. “Secara teknis agrikultur, phalaenopsis mempunyai nilai komersil yang tinggi karena dengan sistim penanaman yang kami jalankan, phalaenopsis dapat berbunga sepanjang tahun tanpa tergantung musim”. Yuni pun menambahkan “Terakhir yang tak kalah pentingnya, phalaenopsis adalah jenis bunga anggrek yang (nenek moyangnya) berasal dari Indonesia. Dan kami bangga menjadi bagian dari pelestarian anggrek bulan Indonesia”.

Sebagian peserta dengan Andy dan Sales Manager Eka Karya, Howerd

Tanggapan positif juga datang dari Managing Director Mint Leaf Indonesia, Duenno Ludissa, selaku strategic marketing communication consultant dari Eka Karya. Dia menjelaskan “Adalah 3 bunga yang dianggap dapat mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia yakni melati putih, padma raksasa, dan anggrek bulan”. Baginya mengingat kondisi bangsa dalam keadaan seperti saat ini, ada baiknya kita bangkitkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, dan meneruskannya ke generasi yang akan datang. “Acara kecil nan sederhana seakan mengingatkan kembali kepada kita akan betapa banyaknya kekayaan alam bangsa ini”, dia mengingatkan. Dan apabila benar adanya bahwa karakteristik bangsa kita dapat dirangkai secantik ini, maka keberadaan anggrek bulan wajib kita lestarikan dan banggakan ke seantero dunia.


Mufidah Kalla Kunjungi Kebun Anggrek Terbesar di Indonesia

Cikampek, 15 September 2015 –Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) yang juga istri Wapres Jusuf Kalla, Mufidah, ternyata memang sejak dahulu adalah seorang pecinta anggrek. “Saya paling suka anggrek bulan” ujarnya. Bersama dengan rombongan pengurus OASE, Dekranas, dan PAI, mengunjungi perkebunan anggrek milik PT Eka Karya di kawasan Cikampek, Jl Akses Tol Kalihurip, Karawang, Jawa Barat.

Kedatangan Mufidah disambut Wakil Dirut perusahaan Marcella Yuni, didampingi oleh Direktur Pemasaran Joko As’ad. Sementara pemilik perusahaan, Amin Supriadi, sedang berada di luar negeri.

“Ini saya pakai baju untuk jalan-jalan pagi. Nggak nyangka sambutannya begini meriah,” ujar Mufidah berkelakar setibanya di lokasi, Selasa (15/9/2015).

Kunjungan ini juga dalam rangka menyambut Munas PAI yang akan digelar pada 20 September mendatang.

“Saya memang suka anggrek dari dulu. Saya suka anggrek bulan. Ada di rumah tapi nggak banyak,” cerita Mufidah.

Bersama dengan Mufidah, tampak Enny Gatot Nurmantyo istri dari Panglima TNI Gatot Nurmantyi, istri Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Nining B Haiti dan istri Wagub Jabar, Giselawati Wiranegara Deddy Mizwar.

Para rombongan melakukan tur keliling perkebunan, menyaksikan dari dekat proses kerja mulai dari laboratorium, pembibitan, hingga pembungaan. Mufiidah juga bercakap-cakap dengan para pekerja di lapangan.

Phalaenopsis atau anggrek bulan adalah bunga asli Indonesia yang diakui kecantikannya hingga mancanegara sehingga merupakan salah satu andalan ekspor dalam industri bunga potong nasional.

Tentang Eka Karya

Eka Karya Graha Flora adalah produsen tanaman hias yang khusus mengembangkan budi daya bunga Phalaenopsis (anggrek bulan), Dendrobium, dan Anthurium. Memliki perkebunan di Cikampek dan Cipamingkis. Merupakan pemimpin pasar dalam menghasilkan bunga berkualitas. Produknya di ekspor ke mancanegara, dan juga dijual retail di Indonesia.


Privacy Settings
We use cookies to enhance your experience while using our website. If you are using our Services via a browser you can restrict, block or remove cookies through your web browser settings. We also use content and scripts from third parties that may use tracking technologies. You can selectively provide your consent below to allow such third party embeds. For complete information about the cookies we use, data we collect and how we process them, please check our Privacy Policy
Youtube
Consent to display content from - Youtube
Vimeo
Consent to display content from - Vimeo
Google Maps
Consent to display content from - Google